HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI DESA SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT

  • TAUFIQ ASRI MUNANDAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
  • ROBITAH ASFUR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
Keywords: Level Of Community Knowledge, Stunting

Abstract

Stunting is one of the most significant inhibiting factors for development and globally affects around 162 million children
under 5 years of age, defined as less than -2 standard deviations (SD) based on child growth standards according to the
World Health Organization (WHO). National Stunting prevalence in 2013 was (37.2%), which means an increase compared
to 2010 (35.6%) and 2007 (36.8%). One important factor influencing nutritional status in infants is the mother's knowledge
about nutrition in infants. Lack of mother's knowledge about the diversity of materials and diversity of food types will disrupt
the process of growth and development of infants, especially brain development, therefore mothers need to provide nutritious
food intake to their children. This study aims to relate the level of community knowledge to the incidence of stunting in
Secanggang Village, Langkat Regency. This research uses a descriptive-analytic method with a cross-sectional design. Data
were processed using the SPSS Chi-Square test. The results showed that the relationship between the level of community
knowledge and the incidence of stunting in Secanggang Village, Langkat Regency showed a p-value of 0.004 (p <0.05).
There is a significant correlation between the level of community knowledge on the incidence of stunting in Secanggang
Village, Langkat Regency.

References

World Health Organization. Global Nutrition Target 2025 Stunting Policy Brief. 2012;(9).
Rahayu, A, dan Khairiyati L. Risiko Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak 6-23 Bulan (Maternal Education
As Risk Factor Stunting Of Child 6-23 Months-Old). Penelit Gizi dan Makanan. 2014;37(2):129-136.
Crookston BT, Penny ME, Alder SC, et al. Children Who Recover from Early Stunting and Children Who Are Not Stunted
Demonstrate Similar Levels of Cognition. J Nutr. 2010;140(11):1996-2001.
Riskesdas. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta. 2013;103-105.
Aridiyah, F. dan Rohmawati, N. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan
dan Perkotaan. Jember, Jawa Timur. 2015; e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 3.
Virdani, A. S. Hubungan Antara Pola Asuh Terhadap Status Gizi Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Kalirungkut Kelurahan Kalirungkut Kota Surabaya. Universitas Airlangga, Surabaya.2012:201-209.
Ayuningtias M. Hubungan karakteristik keluarga dengan kejadian stunting pada anak baru sekolah. Semarang: Stikes Ngudi
Waluyo; 2016.
Pormes W.E., Rompas S. dan Ismanto A.Y. 2014. Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Gizi Dengan Stunting Pada
Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Malaekat Pelindung. Universitas Sam Ratulangi: Manado.
Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. 2005:116-117.
Aridiyah FO, Rohmawati N, Ririanty M. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita di wilayah
pedesaan dan perkotaan. e-Jurnal Pustaka Kesehat. 2015;3(1):163– 170.
Gibney, Michael J dkk. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2009.
Wahyuni. M. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Pleret, Bantul.
Skripsi. Naskah Publikasi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. ‘Aisyiyah Yogyakarta. 2015 pp: 49-52.
Salimar, Kartono D, Fuada N, Setyawati B. Stunting anak usia sekolah di Indonesia menurut karakteristik keluarga. Jurnal
Penelitian Gizi dan Makanan. 2013;36:121-26.
Noer ER, Hestuningtyas TR. Pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan, sikap, praktik ibu dalam pemberian makan
anak, dan asupan zat gizi anak stunting usia 1 – 2 tahun di Kecamatan Semarang Timur. Journal of Nutrition College.
2014;3(1):17-25.
Published
2021-05-18