PMS (PREMENSTRUAL SYNDROME) PADA WANITA DAN PERUBAHAN EMOSI
Keywords:
PMS, Emotional Reactions, Anxiety, Hormonal Changes.
Abstract
Premenstrual syndrome (PMS) is a condition where a woman experiences hormonal changes that cause a biological reaction in the body which then causes changes in physical condition, emotions, and behavior; that occurs before menstruation until the completion of the menstrual phase. These changes will often interfere daily activities. The purpose of this study was to explain the relationship between PMS (premenstrual syndrome) and emotional changes in a woman. The method used is literature review through the Google engine. The author is looking for research results and scientific studies that explain the relationship between emotional conditions and premenstrual syndrome in women. Changes in the hormone estrogen, namely increasing serotonin levels which play a role in mood or emotion, are one of the mayor factor that cause PMS. Regulation of emotion plays important role in minimizing PMS syndrome. Risk factors that play an important role are stress and physical exercise.
References
Afrilia, E. M., & Musa, S. M. (2021). Analisis Pramenstruasi Sindrom pada Siswi SMAN 3 Kota Tangerang Tahun 2019. Simposium Nasional Mulitidisiplin (SinaMu),
Arifin, O. C., Trisiswati, M., & Marhamah, S. (2022). Hubungan Premenstrual Syndrome terhadap Perubahan Regulasi Emosi Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2020 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam. Junior Medical Journal, 1(4), 477-482.
Angrainy, r., Yanti., P., D., Oktavia, E., (2020). Hubungan tingkat stress dnegan siklus menstruasi pada remaja putri di SMAN 5 Pekan Baru Tahun 2019. Jurnal Ilmu Kebidanan.Vol. 9 no 2.
Cahyaningtias, P. L., & Wahyuliati, T. (2016). Pengaruh Olahraga Terhadap Derajat Nyeri Dismenorea pada Wanita Belum Menikah. Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 7(2 (s)), 120– 126
Charu, S. et al. (2012). Menstrual characteristic and prevalence and effects of dysmenorrhea on quality of life of medical students, International Journal of Collaborative Research on Internal Medicine and Public Health, 4(4), pp. 2294.
Damayanti, D., Trisus, E. A., Yunanti, E., Ingrit, B. L., & Panjaitan, T. (2022). Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi Mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Swasta di Tangerang. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 18(2), 212-219.
Fauziah, P., Kartini, K., & Hikmah, H. (2022). Hubungan Regulasi Emosi dengan Intensitas Nyeri Dismenore Primer di SMA Negeri 7 Tangerang. IMJ (Indonesian Midwifery Journal), 5(1), 23-27.
Fatmawati, R., Dewi, N.R., Sari, S.A. (2023). Penerapan Pendidikan Kesehatan Tentang Premenstrual Syndrome Untuk Meningkatkan Pengetahuan Wanita Usia 40 Tahun Keatas Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Purwosari Kec. Metro Utara. Jurnal Cendikia Muda Volume 3, Nomor 4, Desember 2023 ISSN : 2807-3469
Hasanah, M., & Samaria, D. (2022). Regulasi Emosi dan Intensitas Nyeri Haid Primer Remaja Putri. JKEP, 7(2), 166-177.
Handayani, T. Y. (2021). Hubungan Stres dengan siklus menstruasi. Jurnal Medika Karya Ilmiah kesehatan, vo.6 no.2.
Kathleen, M., Lustyk, B., dan Gerrish, W.G. (2010). Premenstrual Syndrome Dysphoric Disorder: Issues of Quality of Life, Stres and Exercise. Springer Science + Bussiness Media LCC, USA.
Manan, El (2011). Sistem Reproduksi Wanita Miss V, Yogyakarta : Bukubiru.
Ningsih, R., Setyowati, Rahmah, H. (2013). Efektivitas Paket Pereda Nyeri Pada Remaja Dengan Dismenore. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.2, Juli 2013, hal 67-76 pISSN 1410-4490.
Pretynda, P. R., Nuryanto, I. K., & Darmayanti, P. A. R. (2022). Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri dalam Pembelajaran Daring di SMA Negeri 1 Kuta Utara. In Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati (Vol. 7, No. 3, pp. 226-236).
Pratiwi, R., & Sjattar, H. (2021). Hubungan Stres dan Aktivitas Fisik dengan Derajat Premenstrual Syndrome Pada Remaja Putri Di Kelurahan Mangasa Kota Makassar. JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH, 10(2), 206-214.
Priyatna. (2009). Kesehatan organ reproduksiwanita. In-media. Yogyakarta
Proverawati, A., & Misaroh, S. (2009). Menarche: Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika;
Richard JM, & Gross JJ. (200). Emotion Regulation and Memory: The Cognitive Cost of Keeping One’s Cool. Journal of Personality and Social Psychology, 2000; 79(3): 410-24.
Rodiani, & Rusfiana, A. (2016). Hubungan Premenstrual Syndrome (PMS) terhadap Faktor Psikologis pada Remaja. Majority, 5(1), 18–22
Sigmon, S. T. et al. (2012). Premenstrual Syndrome (PMS), Encyclopedia of Human Behavior: Second Edition, 7(1), pp. 167-173. doi: 10.1016/B978-0-12-375000-6.00288-3.
Suparmi and Musriyati, N. (2017) ‘Effects Of Ginger Extract (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma Zingi) On Dismenore Decrease In Adolescentin Panti Asuhan In Surakarta’, 4(November), pp. 65–72
Wiwin, S. (2023). Hubungan aktivitas fisik dan kecemasan dengan kejadian premenstrual syndrom (pms) pada remaja putri di desa ketapang kecamatan mauk kabupaten tangerang banten. Nusantara Hasana Journal, 2(8), 140-144
Arifin, O. C., Trisiswati, M., & Marhamah, S. (2022). Hubungan Premenstrual Syndrome terhadap Perubahan Regulasi Emosi Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2020 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam. Junior Medical Journal, 1(4), 477-482.
Angrainy, r., Yanti., P., D., Oktavia, E., (2020). Hubungan tingkat stress dnegan siklus menstruasi pada remaja putri di SMAN 5 Pekan Baru Tahun 2019. Jurnal Ilmu Kebidanan.Vol. 9 no 2.
Cahyaningtias, P. L., & Wahyuliati, T. (2016). Pengaruh Olahraga Terhadap Derajat Nyeri Dismenorea pada Wanita Belum Menikah. Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 7(2 (s)), 120– 126
Charu, S. et al. (2012). Menstrual characteristic and prevalence and effects of dysmenorrhea on quality of life of medical students, International Journal of Collaborative Research on Internal Medicine and Public Health, 4(4), pp. 2294.
Damayanti, D., Trisus, E. A., Yunanti, E., Ingrit, B. L., & Panjaitan, T. (2022). Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi Mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Swasta di Tangerang. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 18(2), 212-219.
Fauziah, P., Kartini, K., & Hikmah, H. (2022). Hubungan Regulasi Emosi dengan Intensitas Nyeri Dismenore Primer di SMA Negeri 7 Tangerang. IMJ (Indonesian Midwifery Journal), 5(1), 23-27.
Fatmawati, R., Dewi, N.R., Sari, S.A. (2023). Penerapan Pendidikan Kesehatan Tentang Premenstrual Syndrome Untuk Meningkatkan Pengetahuan Wanita Usia 40 Tahun Keatas Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Purwosari Kec. Metro Utara. Jurnal Cendikia Muda Volume 3, Nomor 4, Desember 2023 ISSN : 2807-3469
Hasanah, M., & Samaria, D. (2022). Regulasi Emosi dan Intensitas Nyeri Haid Primer Remaja Putri. JKEP, 7(2), 166-177.
Handayani, T. Y. (2021). Hubungan Stres dengan siklus menstruasi. Jurnal Medika Karya Ilmiah kesehatan, vo.6 no.2.
Kathleen, M., Lustyk, B., dan Gerrish, W.G. (2010). Premenstrual Syndrome Dysphoric Disorder: Issues of Quality of Life, Stres and Exercise. Springer Science + Bussiness Media LCC, USA.
Manan, El (2011). Sistem Reproduksi Wanita Miss V, Yogyakarta : Bukubiru.
Ningsih, R., Setyowati, Rahmah, H. (2013). Efektivitas Paket Pereda Nyeri Pada Remaja Dengan Dismenore. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.2, Juli 2013, hal 67-76 pISSN 1410-4490.
Pretynda, P. R., Nuryanto, I. K., & Darmayanti, P. A. R. (2022). Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri dalam Pembelajaran Daring di SMA Negeri 1 Kuta Utara. In Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati (Vol. 7, No. 3, pp. 226-236).
Pratiwi, R., & Sjattar, H. (2021). Hubungan Stres dan Aktivitas Fisik dengan Derajat Premenstrual Syndrome Pada Remaja Putri Di Kelurahan Mangasa Kota Makassar. JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH, 10(2), 206-214.
Priyatna. (2009). Kesehatan organ reproduksiwanita. In-media. Yogyakarta
Proverawati, A., & Misaroh, S. (2009). Menarche: Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika;
Richard JM, & Gross JJ. (200). Emotion Regulation and Memory: The Cognitive Cost of Keeping One’s Cool. Journal of Personality and Social Psychology, 2000; 79(3): 410-24.
Rodiani, & Rusfiana, A. (2016). Hubungan Premenstrual Syndrome (PMS) terhadap Faktor Psikologis pada Remaja. Majority, 5(1), 18–22
Sigmon, S. T. et al. (2012). Premenstrual Syndrome (PMS), Encyclopedia of Human Behavior: Second Edition, 7(1), pp. 167-173. doi: 10.1016/B978-0-12-375000-6.00288-3.
Suparmi and Musriyati, N. (2017) ‘Effects Of Ginger Extract (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma Zingi) On Dismenore Decrease In Adolescentin Panti Asuhan In Surakarta’, 4(November), pp. 65–72
Wiwin, S. (2023). Hubungan aktivitas fisik dan kecemasan dengan kejadian premenstrual syndrom (pms) pada remaja putri di desa ketapang kecamatan mauk kabupaten tangerang banten. Nusantara Hasana Journal, 2(8), 140-144
_dweqwrwrw.jpg)
